Sabtu, 31 Maret 2012

Waspadalah Terhadap Adanya Serangan Serangga Tomcat

Setelah adanya serangan ulat bulu di Surabaya beberapa waktu lalu, kini muncul lagi hewan yang meresahkan masyarakat kota pahlawan tersebut, yakni adanya serangan serangga tomcat.


Ya, kini nama tomcat sedang diperbincangkan dimana-mana oleh masyarakat Surabaya, bahkan beberapa masyarakat di Surabaya  pun telah mengalaminya.


Apakah tomcat itu ?


Sejak muncul adanya tomcat di Surabaya, kita pun bertanya-tanya apa sebenarnya tomcat itu ? dan dampak apakah yang diakibatkan, jika terkena tomcat ?


Tomcat ialah sejenis hewan serangga yang berbentuk seperti semut pada umumnya, namun warna tubuh dari tomcat pun berselang seling hitam dan oranye, dan dibelakang ujung tubuhnya terdapat seperti penjepit yang terdiri dari dua ruas, dan disekujur tubuhnya pun terdiri dari duri-duri tajam yang kecil, sehingga sulit untuk dilihat dengan secara kasat mata.


Nama tomcat sendiri diambil dari orang-orang yang menafsirkan dirinya sebagai pesawat tempur F-14, dan nama tomcat pun merupakan nama pengontrol produk populasi hewan pengerat dan produk lem semut. Akan tetapi, kebanyakan masyarakat juga memanggil tomcat dengan sebutan kumbang penjelajah karena dimana tomcat sering menjelajah dan aktif saat mencari hama. Tak hanya itu saja sebutan tomcat dibeberapa wilayah Indonesia juga di sebut sebagai semut kanai atau semut kayap.


Jika diperhatikan dengan seksama, sebenarnya tomcat merupakan serangga yang sangat menguntungkan bagi kehidupan manusia, terutama bagi para petani untuk memberantas hama. Akan tetapi kini, tomcat menjadi musuh yang mengerikan bagi semua manusia dikarenakan tomcat dapat mengeluarkan racun, sehingga membuat tubuh akan terasa sangat perih dan gatal.


Serangan tomcat ke manusia pun diyakini sebagai akibat populasi yang tidak seimbang, sehingga serangga yang memiliki nama latin Paederus fuscipes ini kesulitan dalam mencari makanan, hingga akhirnya tomcat pun “melampiaskan diri” dengan cara turun dari sawah menuju ke area perkebunan bahkan apartemen sekalipun, inilah cikal bakal adanya serangan tomcat di Surabaya.


Wabah tomcat di Surabaya pun memakan banyak korban, meski tak mematikan namun bisanya (racun) lebih berbahaya dari serangan ular cobra, bahkan jika terkena gigitannya pun dapat menimbulkan bercak merah dan sangat gatal sekali, oleh karenanya jangan sampai terkena garukan pula, karena dengan kita menggaruk maka luka akan semakin lebar dan mengeluarkan cairan.


Oleh karena itu hendaknya jika ada tomcat hinggap di tubuh kita, hendaknya kita menyentilnya bukan memukulnya, lalu setelah itu kita harus mencuci tangan kita dengan sabun. Kita pun tidak diperbolehkan memukulnya karena dengan kita memukulnya, maka cairan yang ada di tubuh tomcat akan keluar, sehingga kulit menjadi panas dan berangsur-angsur menjadi merah seperti penyakit kulit herpes.


Untuk itulah sudah saatnya kita dapat mencegah terjadinya tomcat di sekitar kita, dan jika ada di sekitar kita yang menemukan tomcat hendaknya jangan terlalu takut dan panik berlebihan. Dan bolehlah kita waspada dengan cara menyemprotkan zat-zat pestisida di sekitar rumah kita, agar wabah tomcat tidak semakin meluas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar