Pertandingan antara Persebaya
versus Queens Park Rangers (QPR) berlangsung beberapa jam yang lalu, di Gelora
Bung Tomo (GBT) Surabaya, dimana Persebaya akhirnya harus mengakui kekalahan
dari QPR dengan skor tipis 1-2.
Pertandingan malam ini pun (23/7)
berlangsung sangat seru dan menarik, terbukti pemain-pemain Persebaya dapat mengimbangi
gaya permainan dari asuhan pelatih Mark Hughes tersebut, bahkan pemain
Persebaya mencetak gol terlebih dahulu melalui kaki Fernando Soler pada menit
ke-17 Yang memanfaatkan blunder dari kiper Robert Green.
Akan tetapi skor tersebut tidak
berlangsung lama, karena pada menit ke-26, pemain QPR dari Maroko, Adel Taarabt
dapat menyamakan kedudukan melalui penalti. Hukuman Penalti diberikan, ketika
pemain Persebaya Oktavio Dutra mengganjal dengan keras pemain QPR, Fabio di
kotak terlarang. Tanpa ragu wasit pun menunjuk itu merupakan sebuah
pelanggaran.
Pertandingan yang seru dan
menghibur ini sempat mengalami insiden di menit ke-37, dimana lampu dari
stadion GBT padam, kejadian tersebut pun membuat jalannya pertandingan terhenti
beberapa menit. Bahkan dari arah tribun penonton, para suporter bonek
meneriakan ucapan ”sahur…sahur”. Ahkirnya beberapa menit kemudian, lampu
stadion kembali nyala dan skor 1-1 pun bertahan hingga wasit meniupkan
peluitnya.
Di babak kedua, pertandingan pun
semakin menarik dan beberapa kali pemain-pemain QPR mampu merepotkan barisan
pertahanan Persebaya hingga akhirnya pemain QPR Bobby Zamora dapat mencetak gol
di menit ke-67 melalui umpan dari Jamie Mackie. Seakan tak mau kalah dari QPR,
pemain Persebaya pun memasukkan pemain-pemain yang duduk di bench, yakni Patrich Wanggai, Diego
Michiels, dan Andik Vermansyah. Bahkan Andik Vermansyah di akhir babak kedua,
nyaris merepotkan QPR dengan aksinya dalam berlari menggiring bola, namun
sayang sekali pemain QPR dengan cepat dan tenang dapat menghalau pemain yang di
juluki Lionel Messi nya Indonesia ini. Skor 1-2 untuk kemenangan QPR pun
akhirnya berakhir sudah
Jelas dalam pertandingan ini Persebaya mampu memberikan perlawanan yang sengit kepada QPR, sehingga kalaupun akhirnya Persebaya kalah, skornya pun tidak terlalu mencolok. Bravo untuk Persebaya, namun sekali lagi ini juga menjadi catatan Persebaya dalam menggelar sebuah pertandingan, agar lebih sigap lagi dalam mengantisipasi padamnya sebuah lampu di stadion, sehingga hal yang memalukan ini tidak merugikan kembali Persebaya dan bangsa Indonesia di mata dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar